Dampak Gempa Bumi Magnitudo 6,0 di Banyumas: Rumah Warsikin dan Dusun Babakan Mengalami Kerusakan

Berita, Peristiwa60 Dilihat

Harian Memo.com

MEMO, Banyumas: Gempa bumi dengan magnitudo 6,0 mengguncang Banyumas dan menimbulkan kerusakan pada dua rumah di daerah tersebut.

Rumah milik Warsikin di Desa Kotayasa dan sebuah rumah di Dusun Babakan, Desa Kutaliman, mengalami keruntuhan akibat goncangan gempa.

Para saksi mata menyaksikan saat-saat mencekam ketika kursi dan lemari di meja tamu bergerak-gerak akibat getaran gempa.

Meskipun tidak ada laporan korban jiwa atau cedera, warga setempat bersatu melakukan kerja bakti untuk memperbaiki rumah-rumah yang rusak dan mencegah kerusakan lebih lanjut.

Kerusakan Akibat Gempa Bumi: Pengalaman Turinah saat Goncangan Membuat Rumah Warsikin Roboh

Dampak gempa bumi dengan magnitudo 6,0, yang terjadi di laut sejauh 81 Km di selatan Kota Wates, Daerah Istimewa Yogyakarta pada kedalaman 67 km pada Jumat (30/6/2023) pukul 19.57 WIB, menyebabkan dua rumah di Kabupaten Banyumas mengalami kerusakan.

Salah satunya adalah rumah milik Warsikin RT 9 RW 4, Desa Kotayasa, Kecamatan Sumbang, dan satu rumah lagi dilaporkan mengalami kerusakan di Dusun Babakan, Desa Kutaliman, Kecamatan Kedungbanteng.

Seorang tetangga Warsikin yang bernama Turinah mengatakan bahwa saat gempa terjadi, dia dan keluarganya sedang duduk santai. Kemudian, kursi dan lemari di meja tamu mulai bergerak akibat goncangan gempa.

Akhirnya, mereka semua berlari ke rumah, dan pada saat itu, tembok rumah tetangganya roboh.

Pada saat kejadian, Warsikin sendiri sedang berada di Purwokerto dan belum pulang kerja.

Reaksi Warga Kotayasa: Kerja Bakti untuk Memperbaiki Rumah Warsikin Setelah Gempa Bumi

Untuk mencegah kerusakan yang lebih parah, warga di Kotayasa melakukan kerja bakti pada hari Sabtu (1/7/2023) untuk memperbaiki rumah milik Warsikin agar tidak ambruk.

“Mas Warsikin sedang di Purwokerto, belum pulang kerja, jadi tidak ada yang terjadi padanya. Gempa ini terasa sangat kuat saat saya sedang duduk-duduk, kemudian kursi, atap, dan lemari goyang. Lalu, kami semua keluar rumah dan tiba-tiba tembok rumah Warsikin roboh,” kata Turinah.

Kepala Stasiun Geofisika BMKG Kelas 1 Sleman, Setyo Aji Prajudi, menjelaskan bahwa gempa bumi tersebut merupakan jenis gempa bumi menengah yang disebabkan oleh aktivitas subduksi antara Lempeng Indo-Australia dan Eurasia.

Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi ini memiliki mekanisme pergerakan naik. Hingga Jumat malam, hasil pemantauan BMKG menunjukkan adanya lima gempa bumi susulan dengan magnitudo terbesar M4,5.

“Gempa ini tidak menyebabkan tsunami, dan hingga saat ini sudah terjadi lima gempa susulan,” kata Aji saat dihubungi oleh RRI pada Jumat malam.

Gempa ini juga menyebabkan kerusakan pada beberapa rumah di wilayah Purbalingga. Dilaporkan bahwa enam rumah mengalami kerusakan di Kecamatan Rembang, Karangmoncol, Bobotsari, dan Kaligondang.

Gempa bumi dengan magnitudo 6,0 di Banyumas, Daerah Istimewa Yogyakarta, telah mengakibatkan kerusakan pada beberapa rumah di Kabupaten Banyumas, termasuk rumah Warsikin dan rumah di Dusun Babakan.

Kondisi tersebut merupakan dampak dari aktivitas subduksi antara Lempeng Indo-Australia dan Eurasia.

Meskipun tidak ada laporan tsunami, gempa susulan dengan magnitudo terbesar M4,5 terjadi setelah gempa utama. Warga setempat bersatu melakukan kerja bakti untuk memulihkan kerusakan dan mencegah kerusakan lebih lanjut.

Akses Gratis tiap pekan, Majalah Memo digital, e-Book Memo dan e-Course Memo Talenta , via Group WA Klikdisini, atau TELEGRAM Klikdisini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *