Diamankan Polisi karena Masalah Sate Usus, Seorang Pria Nyaris Bacok Keponakannya

Harian Memo.com

Kemarahan hanya karena masalah sate usus hampir membawa Feri Hartono (35) ke dalam jeruji besi. Pria asal Surabaya itu nyaris membacok keponakannya sendiri hanya karena memakan sate usus miliknya.

Kejadian bermula saat Farida, keponakan Feri, membeli beberapa tusuk sate usus dan meletakkannya di atas meja makan. Feri yang sedang tidak berpuasa, tiba-tiba masuk ke rumah dan memakan sate usus tersebut tanpa izin. Ketika Farida mengetahui sate usus miliknya raib, langsung marah besar dan memaki-maki Feri.

Namun, Feri tidak terima dan mengambil celurit untuk menakut-nakuti keponakannya. Takut akan terjadi hal yang lebih buruk, Farida langsung melarikan diri dan melaporkan kejadian itu ke polisi. Unit Reskrim Polsek Krembangan kemudian menangkap Feri karena tindakannya tersebut.

Wanita Surabaya Penjarakan Omnya Gegara Sate Usus

Seorang pria diamankan Unit Reskrim Polsek Krembangan setelah nyaris membacok keponakannya menggunakan celurit. Tindakan tersebut dilakukan hanya karena masalah sate usus.

Ceritanya berawal saat pelaku, Feri Hartono (35) warga Jalan Tambak Asri 31 No.40, Surabaya sedang santai di depan rumahnya, Kamis (30/3/2023) sore.

Saat santai itulah, keponakannya, Farida tengah menyiapkan makanan untuk berbuka puasa. Farida kebetulan usai membeli sejumlah sate usus, kemudian ditaruh di atas meja makan. Selepas menyiapkan makanan untuk berbuka puasa itu, Farida lantas pergi keluar untuk membeli es.

Saat itulah, Feri kemudian masuk ke dalam rumah dan memakan sate usus milik Farida. Kebetulan, Feri saat itu memang tidak puasa. Dari sinilah, permasalahan kemudian terjadi. Saat wanita 30 tahun itu sudah pulang, kemudian melihat sate ususnya raib, langsung naik pitam dan memaki-maki Feri.

Akses Gratis tiap pekan, Majalah Memo digital, e-Book Memo dan e-Course Memo Talenta , via Group WA Klikdisini, atau TELEGRAM Klikdisini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *