Dugaan Kebocoran Data Paspor Indonesia: Fakta Terbaru yang Mengkhawatirkan

Berita, Peristiwa, Viral77 Dilihat

Harian Memo

MEMO, Jakarta: Pakar keamanan siber, Pratama Persadha, telah mengungkapkan dugaan kebocoran data paspor Indonesia sebanyak 34 juta data.

Dalam wawancara dengan Pro 3 RRI, Pratama membenarkan bahwa data yang disebar oleh hacker bernama Bjorka termasuk data valid yang dimiliki oleh Ditjen Imigrasi.

Kejadian ini menimbulkan kekhawatiran serius terkait keamanan data Ditjen Imigrasi dan memicu pertanyaan tentang pengelolaan data sensitif di Pusat Data Nasional (PDN) Kominfo.

Pratama Persadha: Data Paspor Ditjen Imigrasi yang Bocor Terdiri dari 34 Juta Informasi

Pakar keamanan siber bernama Pratama Persadha telah menyoroti dugaan kebocoran data paspor Indonesia sebanyak 34 juta data. Pratama memastikan bahwa dugaan kebocoran data ini valid setelah ia memeriksa langsung data yang diunggah oleh hacker bernama Bjorka.

Sumber Data Paspor yang Bocor: Penyimpanan di Pusat Data Nasional (PDN) Kominfo

“Dalam tim saya, kami mencoba memeriksa, dan ternyata nama saya ada dalam salah satu sampel data tersebut. Jadi, saya merupakan salah satu korban dari kebocoran data ini, dan ini memang benar,” ujar Pratama dalam wawancara dengan Pro 3 RRI pada hari Kamis, tanggal 6 Juli 2023.

Menurut Pratama, data paspor yang bocor meliputi status, jenis paspor, dan ID paspor. Data tersebut juga mencakup nama, jenis kelamin, tanggal lahir, nomor paspor, dan tanggal kedaluwarsa paspor.

Yang menarik, dalam data paspor yang bocor tersebut terdapat Kartu Identitas Masyarakat (NIKIM). NIKIM ini hanya dimiliki oleh Ditjen Imigrasi Kemenkumham.

“Ini mirip dengan nomor E-KTP, karena hanya pihak Imigrasi yang memiliki NIKIM,” kata Pratama.

Ia mengungkapkan bahwa data paspor yang bocor ini disimpan di Pusat Data Nasional (PDN) Kominfo. Namun, menurutnya, meskipun data tersebut ditempatkan di PDN Kominfo, itu tidak menjamin keamanan data tersebut.

“Server itu hanya memberikan tempat. Kita dapat menyimpan barang di sana, tetapi apakah kita mengunci barang tersebut?” ungkap Pratama.

Ia menduga bahwa server tersebut tidak dijaga dengan baik oleh pihak Imigrasi. Sehingga dengan mudah, hacker dapat mengakses data paspor yang dimiliki oleh Imigrasi, meskipun telah ada kerja sama dengan BSSN.

Akses Gratis tiap pekan, Majalah Memo digital, e-Book Memo dan e-Course Memo Talenta , via Group WA Klikdisini, atau TELEGRAM Klikdisini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *