Flushing Waduk Sengguruh: Proses Penting untuk Menjaga Kinerja Bendungan

Berita, Peristiwa66 Dilihat

Harian Memo.com

MEMO, Malang: Perum Jasa Tirta (PJT) I sedang melaksanakan flushing Waduk Sengguruh di wilayah Kepanjen, Kabupaten Malang.

Proses flushing ini dilakukan untuk mengurangi sedimen yang ada di waduk dan menjaga agar bendungan tetap berfungsi dengan baik.

Direktur Operasional PJT I, Milfan Rantawi, menyampaikan bahwa perpanjangan waktu flushing menjadi kebutuhan karena adanya kerusakan pada trashrack intake PLTA Sengguruh.

Dalam upaya menjaga operasional Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dan lingkungan sekitar, flushing menjadi langkah penting yang dilakukan secara berkala.

Alasan Perpanjangan Flushing Waduk Sengguruh oleh PJT I

Perusahaan Jasa Tirta (PJT) I akan kembali melakukan flushing Waduk Sengguruh di wilayah Kepanjen, Kabupaten Malang tahun ini. Jadwal awal flushing adalah selama lima hari, mulai tanggal 19 hingga 23 Juni 2023.

Namun, PJT I memutuskan untuk memperpanjang proses penggelontoran sedimen di Waduk Sengguruh hingga tanggal 28 Juni 2023.

Direktur Operasional PJT I, Milfan Rantawi, menjelaskan alasan perpanjangan flushing ini karena adanya kerusakan pada trashrack intake PLTA Sengguruh yang membutuhkan waktu lebih lama untuk diperbaiki. Flushing dilakukan untuk mengurangi jumlah sedimen yang ada di Waduk Sengguruh dan menjaga kinerja bendungan agar tetap optimal.

Ini merupakan kali keempat flushing dilakukan sejak pertama kali dilaksanakan pada tahun 2016.

Tindakan ini juga merupakan bagian dari implementasi penggunaan Biaya Jasa Pengelolaan Sumber Daya Air (BJPSDA) yang dikenakan kepada pemanfaat, termasuk PT PLN Nusantara Power.

Kondisi Sedimen Waduk Sengguruh Dekati Intake PLTA: Tindakan Penanganan Diperlukan

Milfan menyampaikan bahwa kondisi sedimen di Waduk Sengguruh sudah mendekati intake PLTA, sehingga penggelontoran sedimen diperlukan sebagai langkah penanganan untuk mencegah masuknya sedimen ke turbin.

Selain itu, flushing juga bertujuan untuk membersihkan sampah di area trashrack PLTA Sengguruh yang berpotensi mengganggu operasional PLTA.

Herwaman Cahyono Nugroho, Kepala Divisi Jasa ASA I PJT I, menambahkan bahwa pengerukan menggunakan kapal keruk saja tidak cukup untuk mengatasi masalah banyaknya sedimen yang masuk ke waduk.

Flushing memiliki efektivitas yang cukup tinggi dalam meningkatkan kapasitas tampung Waduk Sengguruh sebagai tampungan pertama dari sistem Sungai Brantas.

Hingga saat ini, belum ada informasi mengenai jumlah sedimen yang telah digelontorkan. Pengukuran echosounding akan dilakukan setelah tanggal 28 Juni 2023 oleh tim dari kantor pusat PJT I untuk mendapatkan data yang lebih akurat mengenai kapasitas tampung waduk.

Herwaman juga menjelaskan bahwa daya tampung Bendungan Sengguruh telah mengalami penurunan drastis sejak pembangunannya pada tahun 1989.

Kapasitas awalnya sebesar 21,5 juta meter kubik, namun saat ini menurun hingga sekitar 1,12 juta meter kubik.

Waduk Sengguruh menerima sedimen dalam jumlah yang tinggi setiap tahunnya, yakni sekitar 2 juta meter kubik berdasarkan hasil studi terbaru yang dilakukan oleh perusahaan.

Untuk mengurangi jumlah sedimen, PJT I mengimbau masyarakat agar tidak membuang sampah ke sungai dan sempadan serta menjaga kebersihan lingkungan sekitar.

Bendungan Sengguruh memiliki peran penting dalam sistem Sungai Brantas, dan diharapkan hal ini menjadi perhatian bersama.

Sebelum melaksanakan kegiatan flushing, PJT I telah melakukan sosialisasi kepada instansi terkait seperti TNI, Polri, masyarakat sekitar, serta memberitahukan Bupati Malang.

Sosialisasi kepada masyarakat juga dilakukan untuk memastikan tidak ada warga yang mendekati atau beraktivitas di hilir bendungan saat kegiatan flushing berlangsung.

Flushing Waduk Sengguruh merupakan proses yang sangat penting untuk menjaga kinerja dan keberlanjutan bendungan.

PJT I melaksanakan tindakan ini sebagai bagian dari upaya mengurangi sedimen dan membersihkan sampah di waduk, sehingga dapat meningkatkan kapasitas tampung dan mencegah gangguan operasional PLTA.

Meskipun daya tampung Bendungan Sengguruh telah mengalami penurunan drastis, langkah-langkah seperti flushing dan kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan sungai sangat diperlukan.

Dengan demikian, diharapkan keberlanjutan sistem Sungai Brantas dapat terjaga dengan baik.

Akses Gratis tiap pekan, Majalah Memo digital, e-Book Memo dan e-Course Memo Talenta , via Group WA Klikdisini, atau TELEGRAM Klikdisini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *