Gempa Magnitudo 6,4 di Bantul: Penjelasan dan Dampaknya Menurut BMKG

Berita, Peristiwa59 Dilihat

Harian Memo.com

MEMO, Jakarta: BMKG mengungkapkan penjelasan mengenai gempa magnitudo 6,4 yang melanda Bantul dan daerah sekitarnya.

Guncangan hebat ini disebabkan oleh pertemuan lempeng Indo-Australia dengan lempeng Eurasia.

Dalam keterangan persnya, Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menjelaskan bahwa pusat gempa terletak pada kedalaman 67 kilometer di zona kontak antara lempeng-lempeng tersebut.

Meskipun zona tersebut memiliki kekuatan yang relatif lemah, guncangan gempa masih mampu merambat ke wilayah yang lebih jauh.

BPBD Kebumen melaporkan adanya kerusakan rumah dan masjid, serta pemutusan jaringan listrik di beberapa desa.

Selain itu, sejumlah warga terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Tim Reaksi Cepat BPBD Kebumen telah dikerahkan untuk melakukan pendataan kerusakan dampak gempa.

Penyebab Guncangan Gempa di Bantul: Pertemuan Lempeng Indo-Australia dan Eurasia

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan tentang gempa magnitudo 6,4 di Bantul dan daerah sekitarnya. Guncangan yang meluas terjadi karena lempeng Indo-Australia bertemu dengan lempeng Eurasia.

Menurut Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, gempa ini terjadi pada kedalaman 67 kilometer di zona kontak antara lempeng Indo-Australia dan lempeng Eurasia.

Zona ini secara umum memiliki kekuatan yang relatif lemah dengan kohesi rendah.

Meskipun demikian, guncangan dari gempa ini masih dapat merambat ke wilayah yang lebih jauh.

BPBD Kebumen melaporkan bahwa sebanyak 11 Kartu Keluarga (KK) atau 38 jiwa terdampak gempa magnitudo 6,4 di Bantul, Yogyakarta.

Dampak Gempa Bantul: Rumah dan Masjid Rusak, Jaringan Listrik Terputus

Terdapat 11 unit rumah yang rusak dan satu masjid yang mengalami kerusakan ringan.

Selain itu, jaringan listrik di beberapa desa juga mengalami pemutusan.

Saat ini, petugas kelistrikan dari pemerintah daerah sedang melakukan perbaikan.

Haryanto Wahyudi, Kepala BPBD Kebumen, menyatakan bahwa dari total 38 jiwa yang terdampak, empat di antaranya terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Warga Kabupaten Kebumen juga melakukan evakuasi barang-barang dari bangunan yang rusak akibat gempa di Bantul. Haryanto juga mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan tidak panik.

Seluruh informasi dan arahan resmi sebaiknya mengacu pada Pusat Informasi dan Koordinasi Penanggulangan Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Pusdalops PB BPBD Kabupaten Kebumen).

BPBD Kebumen juga telah mengirimkan Tim Reaksi Cepat untuk melakukan pendataan kerusakan yang disebabkan oleh gempa ini.

Gempa Bantul magnitudo 6,4 mengguncang wilayah dengan intensitas yang signifikan.

Pusat gempa terletak pada kedalaman 67 kilometer akibat pertemuan lempeng Indo-Australia dengan lempeng Eurasia.

Meskipun zona kontak tersebut relatif lemah, guncangan gempa mampu merambat ke wilayah yang lebih jauh.

Dampak gempa tersebut termasuk kerusakan rumah dan masjid, pemutusan jaringan listrik, serta mengharuskan sejumlah warga mengungsi.

Tim Reaksi Cepat BPBD Kebumen telah bergerak untuk melakukan pendataan kerusakan.

Situasi ini membutuhkan kewaspadaan dan koordinasi yang baik dalam menangani dampak gempa serta memberikan bantuan kepada warga terdampak.

Akses Gratis tiap pekan, Majalah Memo digital, e-Book Memo dan e-Course Memo Talenta , via Group WA Klikdisini, atau TELEGRAM Klikdisini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *