Gempa Tektonik di Sulawesi Utara: Sebanyak 8 Kali Terjadi dalam Rentang Waktu 9-15 Juni 2023

Berita, Peristiwa64 Dilihat

Harian Memo.com

MEMO, Jakarta: Sulawesi Utara mengalami serangkaian gempa tektonik yang cukup signifikan dalam periode 9-15 Juni 2023.

Menurut data yang dirilis oleh Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Stasiun Geofisika Manado, Muhammad Zulkifli, sebanyak delapan kali gempa terjadi dan dirasakan oleh masyarakat.

Gempa-gempa ini menunjukkan variasi magnitudo dan kedalaman yang berbeda. Lebih lanjut, Muhammad juga mengungkapkan pola seismisitas dan titik episenter gempa, serta dampaknya pada wilayah tertentu.

Analisis BMKG: Sebagian Besar Gempa Sulawesi Utara Berkedalaman Dangkal

Provinsi Sulawesi Utara mengalami gempa tektonik sebanyak delapan kali dalam rentang waktu 9 hingga 15 Juni 2023.

Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Stasiun Geofisika Manado, Muhammad Zulkifli, mengungkapkan bahwa ada empat dari 58 kejadian gempa yang dilaporkan dan dirasakan oleh masyarakat pada Senin (19/6/2023).

Menurut Muhammad, sebagian besar gempa memiliki magnitudo antara tiga hingga lima, mencakup 70,69 persen dari total kejadian.

Gempa dengan magnitudo kurang dari tiga menyumbang 27,59 persen, sementara gempa dengan magnitudo lebih dari lima hanya 1,72 persen.

Dalam hal kedalaman, sebanyak 58,62 persen gempa berada pada kedalaman dangkal kurang dari 60 kilometer.

Gempa dengan kedalaman menengah antara 60-300 kilometer mencakup 37,93 persen, sementara gempa dalam dengan kedalaman lebih dari 300 kilometer hanya 3,45 persen.

Berdasarkan peta seismisitas atau peta episenter, sebagian besar gempa dengan kedalaman dangkal terjadi di lempeng laut Maluku, khususnya di perairan antara Sulawesi Utara dan Maluku Utara.

Ada empat kejadian gempa yang dirasakan oleh masyarakat di wilayah-wilayah tertentu.

Gempa Sulawesi Utara: Morotai Utara, Gorontalo, Bitung, Landak, dan Bengkayang Merasakan Getaran

Di Morotai Utara, gempa dirasakan pada skala II-III MMI, sedangkan di Gorontalo, Bitung, Landak, dan Bengkayang dirasakan pada skala II MMI-III MMI. Sebelumnya, Stasiun Geofisika Manado telah mencatat 78 kejadian gempa dalam satu minggu.

Dari total kejadian tersebut, sebanyak 66 persen gempa memiliki magnitudo antara tiga hingga lima, sedangkan 33 persen gempa memiliki magnitudo kurang dari tiga, dan hanya satu persen yang memiliki magnitudo lebih dari lima.

Tiga dari 78 kejadian gempa dilaporkan dirasakan oleh masyarakat.

Dalam seminggu tersebut, Provinsi Sulawesi Utara dilaporkan mengalami delapan kali gempa tektonik yang signifikan.

Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Stasiun Geofisika Manado, Muhammad Zulkifli, memberikan insight tentang seismisitas gempa, dengan sebagian besar gempa terjadi pada kedalaman dangkal.

Peta episenter menunjukkan bahwa pusat gempa berada di perairan antara Sulawesi Utara dan Maluku Utara.

Beberapa wilayah seperti Morotai Utara, Gorontalo, Bitung, Landak, dan Bengkayang juga merasakan getaran gempa.

Dengan data terkini ini, BMKG memberikan pemahaman yang lebih baik tentang aktivitas seismik di wilayah Sulawesi Utara.

Akses Gratis tiap pekan, Majalah Memo digital, e-Book Memo dan e-Course Memo Talenta , via Group WA Klikdisini, atau TELEGRAM Klikdisini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *