HARIAN MEMO, Sumenep: Pemkab Sumenep memperkenalkan program revolusioner, Sistem Informasi Keselamatan Pelayaran (Sikapal), yang memberikan perlindungan dan pertolongan yang lebih cepat bagi para nelayan dalam menghadapi kecelakaan laut di wilayah Sumenep, Jawa Timur.
Dengan alat pendeteksi dan tombol panic button yang terhubung ke pusat panggilan darurat, Sikapal memberikan harapan baru dalam upaya menyelamatkan korban laka laut.
Pemkab Sumenep Luncurkan Sistem Informasi Keselamatan Pelayaran (Sikapal) yang Membantu Nelayan
Pemerintah Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, telah mengembangkan program inovasi baru untuk meningkatkan tanggap darurat dalam menghadapi bencana, khususnya kecelakaan laut yang melibatkan para nelayan.
Program ini dikenal sebagai Sistem Informasi Keselamatan Pelayaran (Sikapal) yang berhasil mempercepat upaya pertolongan dalam insiden kecelakaan laut.
Dalam praktiknya, perahu nelayan dilengkapi dengan alat pendeteksi yang terhubung ke pusat panggilan darurat 112.
Dengan demikian, ketika terjadi kejadian buruk di laut, Anak Buah Kapal (ABK) atau nelayan dapat langsung menekan tombol panic button.
Sebelumnya, perahu atau kapal nelayan tidak dilengkapi dengan perangkat canggih untuk mendeteksi keberadaan armada dan korban ketika terjadi kecelakaan laut.
Kepala Dinas Perikanan Sumenep, Agustiono Sulasno, menjelaskan bahwa pencarian korban dan perahu yang tenggelam atau terombang-ambing dilakukan secara perkiraan berdasarkan arah angin dan arus.
Hal ini menjadi tantangan karena warga Kabupaten Sumenep, terutama yang tinggal di wilayah pesisir pantai dan kepulauan, sangat bergantung pada laut sebagai mata pencaharian utama.
Jumlah nelayan di Sumenep mencapai 34.334 orang dengan area penangkapan ikan yang mencakup perairan dekat dan lepas.
Resiko yang dihadapi oleh para nelayan dalam menjalankan profesi mereka sangat tinggi.
Akses Gratis tiap pekan, Majalah Memo digital, e-Book Memo dan e-Course Memo Talenta , via Group WA Klikdisini, atau TELEGRAM Klikdisini