Insiden Intimidasi di RSUD dr. Iskak Tulungagung: Manajemen Berupaya Memberikan Perlindungan bagi Pegawai

Harian Memo.com

MEMO, Tulungagung: Manajemen RSUD dr. Iskak Tulungagung berinisiatif memberikan perlindungan yang tegas bagi para pegawainya yang menghadapi intimidasi dari pengunjung.

Insiden tersebut terjadi ketika pegawai rumah sakit berusaha menegakkan aturan terkait ketentuan membesuk pasien dan larangan merokok di lingkungan rumah sakit.

Video rekaman peristiwa yang melibatkan seorang anggota DPRD dan petugas keamanan rumah sakit itu kemudian menjadi viral di media sosial.

Manajemen rumah sakit telah melakukan mediasi dan berupaya menyelesaikan masalah tersebut secara kekeluargaan, namun mereka juga akan melaporkan kejadian ini ke pihak berwenang sebagai langkah perlindungan bagi pegawai yang bertugas.

Insiden Konfrontasi Antar Pengunjung dan Pegawai RSUD dr. Iskak Tulungagung

Manajemen RSUD dr. Iskak Tulungagung telah mengambil langkah untuk melindungi para pegawainya yang mengalami intimidasi dari pengunjung karena mereka berusaha menegakkan aturan mengenai ketentuan kunjungan pasien dan larangan merokok di dalam lingkungan rumah sakit.

“Terjadi insiden ketegangan antara petugas satpam kami dengan seorang pengunjung yang ternyata adalah anggota DPRD Tulungagung. Kejadian ini terjadi pada hari Selasa (27/6) sekitar pukul 20.30 WIB,” kata Kepala Tata Usaha RSUD dr. Iskak Tulungagung, Eko Sudharmono, di Tulungagung pada hari Senin.

Rekaman CCTV Viral: Pengunjung Merokok dan Konflik dengan Petugas RSUD dr. Iskak Tulungagung

Insiden ini terekam oleh kamera pengawas (CCTV) yang dipasang di sekitar gedung Graha Mandiri dan berdurasi 1 menit 44 detik. Rekaman video tersebut yang menunjukkan oknum legislator dan petugas keamanan rumah sakit tersebut kemudian menjadi viral di media sosial.

“Awalnya, petugas kami mengingatkan pengunjung tersebut (yang kemudian diketahui sebagai JTA, anggota DPRD Tulungagung) yang sedang merokok di area rumah sakit, dan kemudian masuk ke Graha Mandiri sambil membawa anak di bawah umur,” jelasnya.

Diduga karena tidak terima ditegur oleh petugas keamanan (satpam), JTA kemudian mendatangi petugas tersebut dan terjadi konfrontasi.

Pada detik ke-22 dalam rekaman video, terlihat JTA melepas masker petugas jaga dan mengucapkan sesuatu kepada petugas tersebut.

Joko kemudian kembali ke pintu lift, namun tidak lama kemudian ia kembali ke petugas tersebut dan menyentuh kepala petugas jaga tersebut pada detik ke-65.

Petugas yang mendapat perlakuan tersebut hanya diam, sementara rekan-rekannya berusaha meredakan situasi.

Petugas jaga tidak menyadari bahwa ia sedang berhadapan dengan seorang anggota dewan. “Tidak tahu, satpam juga tidak tahu,” kata Eko.

Pihak RSUD dr. Iskak telah melakukan mediasi atas kejadian ini dan berusaha menyelesaikan masalah tersebut secara damai.

Namun, pihak pengelola rumah sakit mendesak agar memberikan perlindungan kepada para pegawainya saat bertugas.

“Ketika menegakkan aturan, manajemen harus memberikan perlindungan,” ujar Eko.

Merasa bahwa mereka tidak dihargai saat bertugas, pihak pengelola rumah sakit berencana untuk melaporkan kejadian ini kepada pihak berwenang. “Setelah ini, kami akan melaporkannya,” katanya.

Dalam konfirmasi terpisah, JTA mengakui bahwa ia mengalami situasi yang kurang nyaman saat melakukan kunjungan ke RSUD dr. Iskak bersama keluarganya.

Namun, ia membantah melakukan kekerasan terhadap petugas RSUD tersebut, dan hanya melepas masker petugas tersebut karena dianggap bicaranya kurang sopan.

“Tidak ada kekerasan, saya hanya melepas maskernya,” jawab JTA kepada media.

Terkait rencana pengaduan kejadian ini kepada polisi, JTA menyatakan bahwa ia siap jika ingin dibawa ke jalur hukum.

Ia tetap bersikeras bahwa ia tidak melakukan kekerasan terhadap pegawai tersebut. Ia juga menyatakan bahwa ia tidak marah atau memukul petugas RSUD tersebut.

“Tidak apa-apa jika dilaporkan. Saya tidak melakukan kekerasan fisik,” katanya.

Intimidasi yang dialami pegawai RSUD dr. Iskak Tulungagung dalam menjalankan tugas mereka untuk menegakkan aturan membesuk dan larangan merokok di lingkungan rumah sakit menunjukkan perlunya perlindungan yang kuat dari pihak manajemen.

Insiden ini menyoroti pentingnya menjaga keamanan dan kesejahteraan pegawai dalam menjalankan tugas mereka.

Manajemen rumah sakit telah mengambil langkah-langkah mediasi dan berencana melaporkan kejadian ini ke pihak berwenang.

Dalam situasi seperti ini, penting bagi institusi kesehatan untuk memastikan keselamatan dan perlindungan bagi para pegawai yang berupaya menegakkan aturan demi kenyamanan dan keamanan pasien dan lingkungan rumah sakit.

Akses Gratis tiap pekan, Majalah Memo digital, e-Book Memo dan e-Course Memo Talenta , via Group WA Klikdisini, atau TELEGRAM Klikdisini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *