MEMO, Ngawi – Kabupaten Ngawi tengah berada di bawah ancaman serius akibat kemarau yang memuncak, seperti yang diprediksi oleh Badan Materorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dari bulan Juli hingga September 2023. Badan Penanggulangan Bencana Daerah-BPBD Kabupaten Ngawi sudah siap menghadapi tantangan ini dengan memetakan 32 desa rawan kekeringan. Meskipun belum ada permintaan darurat, BPBD telah menyiapkan empat armada untuk droping air sebagai tindakan antisipasi.
Prediksi Puncak Kemarau BMKG Bikin Geger, 32 Desa Terancam!
Kemarau di Kabupaten Ngawi diprediksi akan mencapai puncaknya antara Juli hingga September 2023, menurut Badan Materorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Dalam menghadapi situasi tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah-BPBD Kabupaten Ngawi telah menyiapkan sejumlah langkah antisipasi guna mengatasi potensi kekeringan.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Ngawi, Teguh Puryadi, mengungkapkan bahwa pihaknya telah memetakan 32 desa yang berpotensi mengalami kekeringan. Meski begitu, hingga saat ini belum ada desa yang meminta bantuan pasokan air bersih. Ini disebabkan oleh hujan yang masih terjadi sesekali karena adanya anomali cuaca.
BPBD Ngawi Siagakan Armada Darurat Hadapi Kekeringan Mematikan
Teguh menambahkan bahwa meskipun belum ada permintaan dari desa-desa tersebut, BPBD Kabupaten Ngawi telah melakukan langkah-langkah antisipasi. Mereka telah menyiapkan empat armada untuk melakukan droping air jika sewaktu-waktu diperlukan. Hal ini sebagai langkah pencegahan menghadapi kemungkinan kekeringan pada periode puncak kemarau yang diprediksi BMKG akan berlangsung hingga Agustus-September.
Akses Gratis tiap pekan, Majalah Memo digital, e-Book Memo dan e-Course Memo Talenta , via Group WA Klikdisini, atau TELEGRAM Klikdisini