MEMO, Jakarta: Kasus tempat aborsi di Kemayoran mengguncang Jakarta dengan terungkapnya tersangka utama berinisial SM (55) yang diketahui meraup keuntungan mencapai Rp 25 juta setiap harinya.
Polisi telah mengungkap praktik aborsi ilegal di sebuah rumah di Kemayoran, dan penyelidikan terus dilakukan untuk mengungkap jaringan sindikat yang lebih luas.
Kejadian ini menunjukkan betapa kompleksnya masalah aborsi ilegal yang melibatkan sistem pencarian korban melalui platform online.
Artikel ini akan mengulas secara mendalam tentang kasus ini, tarif biaya aborsi, serta langkah yang diambil oleh pihak berwajib untuk memberantas praktik aborsi ilegal di Kemayoran.
Rahasia Keuntungan Tersangka Utama Kasus Tempat Aborsi di Kemayoran
Tersangka utama dalam kasus aborsi di Kemayoran yang berusia 55 tahun dan menggunakan inisial SM, baru-baru ini terungkap bahwa dia meraup keuntungan sebesar Rp 25 juta per hari. Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Komarudin, mengungkapkan hal tersebut.
“Tarif Biaya Aborsi: Kisaran Harga dan Penentuannya dalam Kasus Kemayoran
Menurut Komarudin, informasi yang diterima menyebutkan bahwa tersangka tersebut mendapatkan keuntungan mencapai Rp 25 juta setiap harinya. Tarif untuk layanan aborsi berkisar antara Rp 2,5 juta hingga Rp 8 juta, tergantung pada usia janin yang dikandung.
Saat ini, pihak kepolisian sedang menyelidiki jaringan sindikat aborsi ini. Sebelumnya, Polres Metro Jakarta Timur juga telah mengungkap praktik aborsi ilegal di Duren Sawit, Jakarta Timur.
“Kami terus mengembangkan kasus ini karena para tersangka mungkin memiliki jaringan yang lebih luas, terutama karena mereka menggunakan sistem pencarian korban melalui platform online,” ucap Komarudin.
Komarudin menjelaskan bahwa tersangka SM dan rekannya melakukan kejahatan ini melalui situs web. “Ketika kita mencari ‘klinik aborsi’ secara online, akan muncul beberapa nomor telepon praktik aborsi.
Akses Gratis tiap pekan, Majalah Memo digital, e-Book Memo dan e-Course Memo Talenta , via Group WA Klikdisini, atau TELEGRAM Klikdisini