MEMO, Surabaya: Dinas Kehutanan Jawa Timur (Dishut Jatim) memastikan bahwa kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di Taman Hutan Raya (Tahura) kawasan Ijen tidak berdampak negatif pada objek wisata. Meskipun sempat ditutup untuk pendakian, Tahura kini telah dibuka kembali.
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Dinas Kehutanan Jatim, Jumadi, yang menekankan pentingnya langkah-langkah preventif yang telah diterapkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) dalam menghadapi musim kemarau ini.
Dalam hal penanganan kebakaran, Dishut Jatim mengikuti standar operasional prosedur (SOP) yang telah ditetapkan.
Langkah Preventif Dishut Jatim untuk Menghindari Kebakaran Hutan dan Lahan di Taman Hutan Raya Ijen
Dinas Kehutanan Jawa Timur (Dishut Jatim) memastikan bahwa kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di Taman Hutan Raya (Tahura) kawasan Ijen tidak berdampak pada objek wisata.
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Dinas Kehutanan Jatim, Jumadi, dalam wawancara dengan RRI Surabaya pada hari Rabu (28/6/2023). Meskipun sempat ditutup pada hari Senin yang lalu, Tahura kini telah dibuka kembali.
Jumadi menjelaskan bahwa meskipun pendakian ke Tahura sempat ditutup, kebakaran di kawasan Ijen tidak menjadi masalah yang signifikan.
Dia menjelaskan, “Kemarin sempat kita tutup, yang di Ijen gak masalah, yang di Tahura sempat kita tutup untuk pendakian, tapi sekarang kita buka lagi.”
Jumadi menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) seharusnya lebih mengedepankan langkah-langkah preventif atau pencegahan agar tidak terjadi kebakaran hutan, terutama saat memasuki musim kemarau.
Peran Relawan dalam Pencegahan Kebakaran Hutan di Taman Hutan Raya Ijen
“Intinya semuanya preventif. Melalui relawan yang dimiliki, baik itu masyarakat peduli api (mpa) atau mandala akti yang dimiliki oleh Perhutani di semua KPH dan UPTnya Menteri di setiap Taman Nasional,” katanya.
Setiap relawan tersebut telah disiapkan untuk melakukan tindakan preventif. Namun, jika terjadi kebakaran, penanganannya akan dilakukan sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP).
Jumadi menjelaskan, “Seperti di Arjuno kemarin sempat terjadi, kemudian dua hari selesai karena memang kontur dan kemiringannya, sekitar 70 persen, dan ketika mencoba naik ke atas, tidak ada kabut.”
Sebelumnya, dilaporkan bahwa Tahura di kawasan Ijen mengalami kebakaran pada Senin malam.
Kebakaran terjadi di beberapa titik di kawasan tersebut, dan diperkirakan luas lahan yang terbakar mencapai 10 hektar.
Api membakar lahan milik Perhutani, khususnya di Petak 101 C. Kawasan tersebut berada di blok Cora Penai, Dusun Curah Macan, Desa Kalianyar, Ijen, Bondowoso, menuju arah Kawah Ijen.
Dalam artikel ini, Dinas Kehutanan Jawa Timur memastikan bahwa kebakaran hutan yang terjadi di Taman Hutan Raya Ijen tidak akan mempengaruhi objek wisata di kawasan tersebut.
Meskipun Tahura sempat ditutup untuk pendakian, kini sudah dibuka kembali.
Pemerintah Provinsi Jawa Timur telah menerapkan langkah-langkah preventif untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan, terutama saat memasuki musim kemarau.
Dalam penanganan kebakaran, Dishut Jatim mengikuti SOP yang telah ditetapkan.
Hal ini menunjukkan komitmen mereka dalam menjaga kelestarian hutan dan melindungi objek wisata di kawasan Ijen.
Akses Gratis tiap pekan, Majalah Memo digital, e-Book Memo dan e-Course Memo Talenta , via Group WA Klikdisini, atau TELEGRAM Klikdisini