MEMO, Paris: Kerusuhan yang meluas di Prancis telah mengguncang negara tersebut, dengan 45 ribu polisi dan beberapa kendaraan lapis baja dikerahkan di jalanan.
Bangunan dan kendaraan terbakar, sementara toko-toko menjadi sasaran perampokan.
Kerusuhan ini telah menciptakan krisis kepemimpinan yang mengancam Presiden Prancis, Emmanuel Macron.
Kerusuhan Nasional di Prancis: Marseille, Lyon, Toulouse, Strasbourg, Lille, dan Paris Dilanda Kekerasan
Prancis telah mendeploy 45 ribu polisi dan beberapa kendaraan lapis baja di jalanan pada Sabtu (1/7/2023) dini hari waktu setempat, atau pagi hari WIB. Terjadi kerusuhan yang semakin meluas di berbagai pusat kota Prancis.
Bangunan dan kendaraan banyak yang terbakar, dan bahkan beberapa toko dijarah. Kerusuhan dan kekerasan ini menyebabkan Krisis kepemimpinan bagi Presiden Prancis, Emmanuel Macron.
Kerusuhan telah menyebar ke berbagai daerah di Prancis, termasuk Marseille, Lyon, Toulouse, Strasbourg, Lille, dan juga ibu kota Paris.
Tragedi ini dipicu oleh penembakan seorang pemuda berusia 17 tahun yang keturunan Aljazair dan Maroko, bernama Nahel, di pinggiran kota Nanterre.
270 Orang Ditangkap dalam Kerusuhan Prancis: Jumlah Total Tersangka Mencapai 1.100
Menteri Dalam Negeri Prancis, Gerald Darmanin, mengumumkan bahwa sebanyak 270 orang telah ditangkap pada Jumat malam, dan total 1.100 orang telah ditangkap sejak kerusuhan dimulai.
Kementerian Dalam Negeri juga telah meminta otoritas lokal di seluruh Prancis untuk menghentikan operasional bus dan trem mulai pukul 21.00 hingga pagi hari.
Wali Kota Marseille, Benoit Payan, telah meminta pemerintah pusat segera mengirimkan pasukan tambahan guna mengembalikan keamanan dan ketertiban.
“Dalam situasi ini, adegan penjarahan dan kekerasan adalah hal yang tidak dapat diterima,” tulis Wali Kota Benoit Payan dalam unggahannya di Twitter.
Akses Gratis tiap pekan, Majalah Memo digital, e-Book Memo dan e-Course Memo Talenta , via Group WA Klikdisini, atau TELEGRAM Klikdisini
