MEMO, Jakarta: Warga Negara Indonesia (WNI) di Paris, Prancis, masih merasa cemas dengan situasi keamanan mereka setelah terjadinya kerusuhan di negara tersebut.
Dalam sebuah wawancara dengan Pro 3 RRI, seorang WNI di Paris yang bernama Kusumaningrum mengungkapkan rasa khawatirnya.
Menurutnya, suasana di Paris terasa mencekam, dengan diberlakukannya jam malam sebagai salah satu langkah pemerintah Prancis.
Meskipun demikian, WNI di Prancis tetap berusaha patuh terhadap imbauan dari KBRI Paris dengan mengurangi aktivitas di luar rumah dan tetap berkomunikasi dengan pihak KBRI untuk memantau keamanan mereka.
Perasaan Cemas WNI di Paris Terkait Kondisi Keamanan Pasca-Kerusuhan
Warga Negara Indonesia (WNI) di Paris, Prancis, masih merasa cemas dengan situasi keamanan setelah terjadinya kerusuhan di negara tersebut.
Salah seorang WNI di Paris, yang bernama Kusumaningrum, mengungkapkan bahwa suasana di Paris terasa tegang.
Tegangnya Suasana di Paris: Jam Malam dan Kekhawatiran Aktivitas Kriminal
“Seperti yang orang katakan, suasana menjadi mencekam. Beberapa kota memberlakukan jam malam,” ujar Kusumaningrum dalam wawancara dengan Pro 3 RRI pada Senin malam, tanggal 3 Juli 2023.
Menurutnya, ketegangan pasca-kerusuhan masih terasa. Bahkan, ia tidak berani melakukan aktivitas di malam hari karena kegiatan kerusuhan biasanya terjadi pada malam hari.
“Mereka bergerak dengan cara gerilya pada malam hari, setelah jam 12 malam ketika orang-orang sudah tidur,” tambahnya.
Kusumaningrum menyatakan bahwa pemerintah Prancis belum meliburkan kegiatan sehari-hari masyarakat, termasuk kegiatan belajar mengajar di sekolah.
“Belum ada langkah seperti itu. Pemerintah Prancis hanya memberlakukan jam malam,” jelas Kusumaningrum.
KBRI Paris telah mengeluarkan imbauan kepada WNI di Prancis, yang salah satunya adalah mengurangi aktivitas di luar rumah.
Kusumaningrum menyebut, “Kami mendapatkan pesan dari KBRI untuk tidak terlalu banyak melakukan kegiatan selain bekerja.”
Selain itu, Kusumaningrum menambahkan bahwa semua WNI di Prancis diminta untuk tetap berkomunikasi dengan KBRI Paris agar dapat memperoleh informasi mengenai keamanan mereka.
“KBRI memberikan nomor khusus yang dapat kami hubungi jika menghadapi kesulitan,” ungkapnya.
Kusumaningrum memastikan bahwa hingga saat ini, WNI di Prancis telah mematuhi imbauan dari KBRI dengan cara mengurangi kegiatan di luar rumah.
“Kami cukup kooperatif dan mematuhi imbauan KBRI. Kami juga masih tetap berhubungan dengan sesama WNI,” katanya.
Menurut Kusumaningrum, tidak ada WNI yang terlibat dalam kerusuhan di Paris, Prancis. Bahkan, ia meyakinkan bahwa tidak ada warga negara asing dari Asia yang terlibat dalam kerusuhan tersebut.
“Orang-orang dari Asia hampir tidak ada yang terlibat dalam kerusuhan. Secara umum, orang Asia cenderung tenang dalam berbisnis,” jelasnya.
Akses Gratis tiap pekan, Majalah Memo digital, e-Book Memo dan e-Course Memo Talenta , via Group WA Klikdisini, atau TELEGRAM Klikdisini