MEMO,Surabaya: Krisis pangan global melanda dunia, mengancam lebih dari 345 juta jiwa. Indonesia terpukul dengan susut pangan dan sampah makanan, menjadi kontributor utama.
Data Terbaru WFP 2023: 345 Juta Orang Dunia Kelaparan
Ancaman terjadinya krisis pangan global bukanlah isapan jempol belaka. Menurut data dari World Food Programme (WFP) tahun 2023, lebih dari 345 juta orang di seluruh dunia berisiko mengalami kelaparan.
Angka tersebut bahkan meningkat lebih dari dua kali lipat dibandingkan tahun 2020. Bagaimana dengan Indonesia? Di negeri ini, ancaman krisis pangan semakin diperparah oleh susut pangan (food loss) dan limbah pangan (food waste) yang juga dikenal sebagai sampah makanan.
Dampak Susut Pangan dan Sampah Makanan, Indonesia Peringkat Tertinggi
Beberapa kajian menyebutkan bahwa food loss atau susut pangan terjadi ketika bahan makanan hilang dalam rantai pasok karena kerusakan sebelum mencapai konsumen. Hal ini bisa disebabkan oleh tanaman yang rusak atau gagal panen akibat cuaca buruk.
Sementara itu, sampah makanan merupakan sisa makanan yang tidak habis dikonsumsi oleh konsumen dan akhirnya menjadi limbah. Biasanya, ini terjadi karena kebiasaan konsumen yang suka membuang makanan yang sebenarnya masih layak dikonsumsi.
Mungkin saatnya bagi kita untuk merenung. Di saat jutaan orang masih kelaparan atau kekurangan gizi, sepertiga dari seluruh makanan di dunia setiap tahunnya malah terbuang percuma sebelum sampai ke meja konsumen. Sampah makanan ini, menurut beberapa ahli, bisa memberi makan dua miliar orang. Angka tersebut setara dengan dua kali lipat jumlah orang yang kekurangan gizi di dunia.
Akses Gratis tiap pekan, Majalah Memo digital, e-Book Memo dan e-Course Memo Talenta , via Group WA Klikdisini, atau TELEGRAM Klikdisini