MEMO, Jakarta: Sebuah video yang beredar di media sosial Instagram telah menyebarkan klaim kontroversial bahwa obat Zidovudine atau AZT merupakan penyebab utama kematian bagi mayoritas penderita HIV/AIDS.
Namun, sebuah klaim yang salah ini telah diklarifikasi oleh Kristen Nordlund, juru bicara dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC).
Dalam klarifikasinya, Nordlund menjelaskan pentingnya obat AZT dalam penanganan awal HIV/AIDS dan membantah klaim bahwa obat tersebut menjadi penyebab utama kematian.
Dengan demikian, perlu untuk memahami fakta seputar obat AZT dan kaitannya dengan kematian pada penderita HIV/AIDS.
Signifikansi Obat Zidovudine (AZT) dalam Penanggulangan Awal HIV/AIDS
Sebuah video yang beredar melalui media sosial Instagram menyatakan bahwa obat Zidovudine atau AZT merupakan penyebab utama kematian bagi mayoritas penderita HIV/AIDS.
Video ini menyiratkan bahwa virus bukanlah penyebab sebenarnya.
Tidak Didukung Bukti Ilmiah: Hoaks tentang Obat Zidovudine (AZT) dan Penyebab Kematian HIV/AIDS
Namun, setelah dilakukan penelusuran oleh Jalahoaks, ternyata klaim tersebut adalah keliru. Kristen Nordlund, seorang juru bicara dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), telah mengklarifikasi hal tersebut.
Menurut Nordlund, obat Zidovudine atau AZT sebenarnya dianggap sebagai terobosan yang signifikan dalam penanganan HIV/AIDS pada tahun-tahun awal.
Akses Gratis tiap pekan, Majalah Memo digital, e-Book Memo dan e-Course Memo Talenta , via Group WA Klikdisini, atau TELEGRAM Klikdisini