MEMO, Jakarta: Penyakit rabies merupakan ancaman serius bagi kesehatan masyarakat Indonesia.
Kemenkes RI mengungkapkan bahwa setiap tahun terdapat ribuan kasus gigitan hewan rabies, terutama anjing, yang dapat berujung pada gejala yang mematikan.
Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi tahapan gejala rabies, pentingnya mencari penanganan medis segera setelah terkena gigitan, dan data terkini mengenai kasus rabies di Indonesia.
Gejala Gigitan Rabies: Tahapan-tahapan yang Perlu Diketahui
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) mengungkapkan bahwa seseorang yang digigit oleh hewan rabies akan mengalami 15 tahap gejala yang tidak menyenangkan dalam tubuhnya.
Gejala-gejala tersebut dimulai dari demam, kelelahan, sulit tidur, kesemutan, dan pada akhirnya dapat berujung pada kematian.
Karena alasan tersebut, Kemenkes RI menganjurkan agar seseorang yang terkena gigitan rabies segera mencari fasilitas kesehatan terdekat. Rabies merupakan salah satu penyakit yang sangat berbahaya dan umumnya ditularkan melalui gigitan hewan seperti anjing.
Menurut informasi yang dikutip dari situs resmi Kemenkes, penyakit rabies disebabkan oleh Lyssavirus yang menyerang susunan saraf pusat. Rabies dapat menular pada manusia melalui air liur, gigitan, cakaran, dan menjilat kulit yang luka.
Kemenkes RI melaporkan bahwa hingga April 2023, terdapat 31.113 kasus gigitan hewan rabies.
Sekitar 95 persen dari total kasus rabies di Indonesia disebabkan oleh gigitan hewan anjing.
Pentingnya Vaksinasi Anti Rabies: Data Kasus dan Kematian
Dari total gigitan tersebut, sebanyak 23.211 pasien telah mendapatkan vaksin anti rabies. Namun, sayangnya terdapat 11 kasus pasien yang meninggal dunia.
Akses Gratis tiap pekan, Majalah Memo digital, e-Book Memo dan e-Course Memo Talenta , via Group WA Klikdisini, atau TELEGRAM Klikdisini
