Prosesi Wisuda Kelulusan di Sekolah: Keluhan Wali Murid dan Pendapat Anggota DPRD

Berita, Otomatif70 Dilihat

Harian Memo

MEMO, Jember: Prosesi wisuda untuk tingkat kelulusan TK, SD, SMP, dan SMA telah menjadi sumber protes dari wali murid dan anggota DPRD.

Keluhan ini muncul karena banyak yang merasa bahwa wisuda di tingkat tersebut hanya merupakan euforia semata dan dianggap sebagai pemborosan.

Anggota DPRD Dennis Barly Halim dan wali murid lainnya mengemukakan kritik terhadap prosesi wisuda yang dinilai tidak sesuai dengan kondisi ekonomi masyarakat.

Namun, apakah kegiatan wisuda benar-benar tidak memberikan manfaat bagi pendidikan anak-anak?

Keluhan Wali Murid Terkait Prosesi Wisuda di Tingkat Sekolah

Prosesi wisuda untuk tingkat kelulusan TK, SD, SMP, dan SMA telah menimbulkan tanggapan dari para wali murid. Kegiatan wisuda ini dianggap sebagai beban oleh wali murid karena dianggap hanya sebagai euforia semata.

Dennis Barly Halim, anggota Komisi D DPRD Jember dan seorang wali murid, menyatakan pada hari Minggu (2/7/2023) bahwa banyak keluhan dari masyarakat, terutama para wali murid, mengenai prosesi wisuda kelulusan di sekolah.

Kritik terhadap Prosesi Wisuda di Kalangan TK, SD, SMP, dan SMA

“Dalam beberapa waktu terakhir, banyak keluhan di kalangan orang tua mengenai wisuda tingkat TK hingga SMA, padahal dulu wisuda hanya diadakan untuk lulusan perguruan tinggi,” ujar Dennis Barly Halim.

Tentu saja, sekolah memiliki alasan tersendiri dalam penyelenggaraan wisuda tersebut.

Namun, fakta di lapangan menunjukkan bahwa beberapa wali murid mengeluhkan hal ini dan menganggap wisuda di tingkat TK, SD, SMP, dan SMA hanya pemborosan belaka.

“Ada banyak keluhan, bahkan di lingkungan tempat putra saya sekolah, para wali murid juga mengeluhkan hal ini mulai dari SD hingga SMP. Menurut para wali murid, seharusnya hal-hal seperti seragam sepatu dan sejenisnya menjadi prioritas utama,” papar Dennis Barly Halim.

Dalam masa pemulihan ekonomi pasca Pandemi COVID-19, Dennis Barly Halim juga melihat kemampuan finansial para wali murid yang berada di golongan masyarakat menengah ke bawah.

“Memang sekolah memiliki reputasi masing-masing, tetapi bagi masyarakat golongan menengah ke bawah, terutama setelah pemulihan pasca pandemi, menurut saya tidak tepat. Bukan sekedar euforia secara fisik, tetapi berkompetisi melalui hal-hal yang mewah menurut saya bukanlah hal yang baik,” ujar Dennis Barly Halim.

Selain pendapat dari anggota DPRD, pendapat dari masyarakat seperti Hariadi mengenai wisuda di tingkat TK, SD, SMP, dan SMA juga serupa, bahkan menyuarakan agar kegiatan tersebut dihapuskan.

Akses Gratis tiap pekan, Majalah Memo digital, e-Book Memo dan e-Course Memo Talenta , via Group WA Klikdisini, atau TELEGRAM Klikdisini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *