MEMO, Jakarta: Masyarakat dan Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) diminta untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap adanya potensi penularan penyakit antraks.
Bacillus Antharacis, spora yang merupakan penyebab penyakit ini, memiliki kemampuan bertahan hidup yang luar biasa dan dapat mengkontaminasi hewan ternak dan manusia.
Dalam upaya pencegahan, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan, Imran Pambudi, mengingatkan masyarakat untuk menjaga pola hidup sehat dan melaporkan adanya hewan ternak yang sakit atau menunjukkan gejala antraks.
Bacillus Antharacis: Penyebab Utama Penyakit Antraks pada Hewan Ternak
Masyarakat dan Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) diminta untuk waspada terhadap kemungkinan penularan penyakit Antraks.
Imran Pambudi, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan, telah menyampaikan hal tersebut.
Imran Pambudi mengungkapkan, telah dikeluarkan Surat Edaran untuk memberikan peringatan kepada semua Fasilitas Kesehatan di DIY.
Hal ini penting mengingat bahwa spora penyebab penyakit antraks, yaitu Bacillus Antharacis, dapat tersebar di udara.
Pencegahan Penularan: Peran Masyarakat dalam Mengatasi Antraks di DIY
Spora tersebut memiliki kemampuan bertahan hidup selama lebih dari 40 tahun. Oleh karena itu, spora ini menjadi sumber infeksi yang sangat tahan terhadap kondisi lingkungan.
Spora tersebut dapat mengkontaminasi hewan ternak dan manusia jika terhirup dan masuk melalui saluran pernapasan.
Imran menjelaskan bahwa warga yang diduga terkena penyakit antraks tidak perlu melakukan isolasi mandiri seperti yang dilakukan pada kasus Covid-19. Penyakit antraks ini merupakan penyakit yang ditularkan dari hewan kepada manusia.
Akses Gratis tiap pekan, Majalah Memo digital, e-Book Memo dan e-Course Memo Talenta , via Group WA Klikdisini, atau TELEGRAM Klikdisini
