World Water Forum 2024: Air untuk Kemakmuran Bersama

Berita, Peristiwa48 Dilihat

Harian Memo.com

MEMO, Jakarta: Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) mempromosikan enam isu strategis yang akan menjadi fokus utama dalam World Water Forum 2024.

Dalam pertemuan internasional ini, Indonesia mengedepankan tema “Air untuk Kemakmuran Bersama” sebagai kontribusi penting dalam mengatasi tantangan global terkait air.

Isu-isu seperti pengurangan risiko bencana, inovasi, pembiayaan berkelanjutan, dan tata kelola air menjadi perhatian utama dalam forum tersebut.

Pengurangan Risiko Bencana dan Manajemen Air Jadi Fokus Indonesia di World Water Forum

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) sedang mempromosikan enam isu atau subtema dan narasi khusus yang akan dibahas dalam World Water Forum 2024.

Dalam acara internasional tiga tahunan yang terbesar tersebut, Indonesia menekankan tema utama “Air untuk Kemakmuran Bersama” sebagai kontribusi dalam pembahasan isu-isu strategis global.

Usman Kansong, Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kemkominfo, menjelaskan isu dan subtema tersebut mencakup pengurangan dan pengelolaan risiko bencana, pengetahuan dan inovasi, serta ketahanan dan kemakmuran air.

Selain itu, ada juga pembiayaan air yang berkelanjutan, air untuk manusia dan alam, serta tata kelola, kerja sama, dan diplomasi air.

“Indonesia telah secara resmi terpilih sebagai tuan rumah World Water Forum. Selain tema utama, WWF 2024 juga memiliki enam subtema dan narasi khusus yang mencakup seluruh kegiatan,” kata Usman dalam Diskusi Panel “Road to The 10th World Water Forum: Policy Technology and Investment Opportunity In Water Resource Management” yang dikutip pada Rabu (5/7/2023).

Pemerintah Dorong Pengurangan Risiko Bencana dan Ketahanan Air

Usman menyatakan bahwa pemerintah saat ini terus mendorong pengurangan risiko bencana dan menjaga ketahanan air sebagai upaya nyata bersama.

Ia menganggap pengurangan risiko bencana penting karena isu pemanasan global dan peningkatan jumlah penduduk berdampak pada kebutuhan air.

Lebih lanjut, Usman menekankan pentingnya manajemen air terutama di perkotaan. Ia menjelaskan bahwa isu-isu yang terkait dengan ketahanan air dapat diatasi dengan melakukan pengelolaan air yang baik, dimulai dari hal-hal kecil.

“Dalam skala yang lebih besar, hal ini juga dapat dilakukan dengan terus menyebarluaskan dan mengampanyekan kepada masyarakat melalui media. Hal ini sangat membantu dalam mengurangi risiko bencana. Selain itu, kita juga perlu menjaga ketahanan air,” ujarnya.

Firdaus Ali, Staf Khusus Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Bidang Sumber Daya Air, menyatakan bahwa menjadi tuan rumah acara tersebut bukanlah hal yang mudah. Apalagi forum tersebut memiliki arti strategis dalam kebijakan dan arah pembangunan sektor air di tingkat global.

“Bagaimana kita mengkomunikasikan perjalanan kita menuju acara utama yang akan berlangsung dari tanggal 18 hingga 24 Mei 2024 di Bali. Terlebih lagi, tidak dapat dipastikan apakah dalam 10 atau 30 tahun mendatang kita akan kembali menjadi tuan rumah dalam Forum Air ini,” kata Firdaus.

Partisipasi Indonesia sebagai tuan rumah dalam World Water Forum 2024 menandai komitmen pemerintah dalam mengatasi isu strategis air secara global.

Melalui fokus pada pengurangan risiko bencana, pengetahuan dan inovasi, serta ketahanan air, Indonesia berupaya memastikan pengelolaan air yang berkelanjutan untuk manusia dan alam.

Dalam era perubahan iklim dan peningkatan populasi, upaya ini menjadi semakin penting untuk menjaga ketahanan air dan melindungi sumber daya yang krusial bagi kesejahteraan bersama.

Akses Gratis tiap pekan, Majalah Memo digital, e-Book Memo dan e-Course Memo Talenta , via Group WA Klikdisini, atau TELEGRAM Klikdisini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *