HARIAN MEMO, Surabaya: Manajemen pengelolaan air di Indonesia masih belum optimal jika dibandingkan dengan negara tetangga seperti Australia, ungkap Prof. Dr. Eddy Soedjono, seorang dosen Teknik Lingkungan dari ITS Surabaya.
Ketidakmampuan dalam mengelola air dengan baik mengakibatkan kekeringan pada lahan pertanian di beberapa daerah saat musim kemarau.
Dosen IT Surabaya Ungkap Fakta Mengejutkan tentang Pengelolaan Air di Indonesia
Manajemen pengelolaan air di Indonesia dikritik karena kurang optimal dibandingkan dengan negara tetangga seperti Australia.
Menurut Prof. Dr. Eddy Soedjono, seorang dosen Teknik Lingkungan dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, ketika musim hujan, pasokan air melimpah namun tidak dikelola dengan baik.
Akibatnya, saat musim kemarau, beberapa daerah mengalami kekeringan yang mempengaruhi pertanian. Di sisi lain, Australia mampu mengelola air dengan baik.
Prof. Dr. Eddy Soedjono: Indonesia Belum Efektif dalam Manajemen Air dibanding Australia
Prof. Dr. Eddy Soedjono mengatakan, “Manajemen pengelolaan air kita masih belum baik jika dibandingkan dengan Australia. Di Australia, meskipun curah hujannya sedikit, mereka memiliki cadangan air yang cukup. Meskipun Australia juga mengalami fenomena El Nino dan La Nina, mereka tetap bisa mengelola air dengan cerdas. Sementara kita, meskipun curah hujannya banyak, cadangan air kita tidak dimanfaatkan dengan baik.”
“Dalam kondisi saat ini, manajemen air kita tidak efisien. Pada saat musim hujan, terjadi kelebihan air, namun saat musim kemarau, kekurangan air. Seharusnya, kita dapat menggunakan tandon atau bendungan untuk mengatasi masalah ini. Pada sektor irigasi, seperti pertanian padi dan tebu, petani hanya bisa pasrah karena mereka tidak memiliki kontrol atas pasokan air. Oleh karena itu, perlu adanya kerjasama antara petani dan perusahaan perkebunan seperti PTPN untuk mengoptimalkan cadangan air yang mereka miliki. Manajemen pengelolaan air ini sangat penting, terutama di seluruh bendungan di Jawa Timur. Jawa Timur sebenarnya merupakan provinsi yang memiliki manajemen pengelolaan air terbaik di Indonesia,” tambahnya.
Prof. Dr. Eddy Soedjono juga menekankan bahwa meskipun saat musim kemarau, beberapa wilayah masih mengalami hujan, hal ini menjadi perhatian pemerintah daerah dalam mengantisipasi potensi hujan yang cukup tinggi.
Tantangan dan Solusi untuk Meningkatkan Manajemen Pengelolaan Air di Indonesia
Dalam kondisi musim hujan, Indonesia mengalami kelebihan air, namun kurang efektif dalam pengelolaannya.
Di sisi lain, Australia, meskipun curah hujannya sedikit, berhasil mengelola cadangan air dengan baik.
Manajemen pengelolaan air yang kurang efektif menyebabkan petani di beberapa daerah menghadapi kekeringan pada lahan pertanian saat musim kemarau.
Adanya tandon atau bendungan serta kerjasama dengan perusahaan perkebunan dapat membantu mengatasi masalah ini.
Jawa Timur merupakan provinsi di Indonesia yang memiliki manajemen pengelolaan air terbaik.
Meskipun terdapat hujan pada musim kemarau di beberapa wilayah, pemerintah daerah perlu mengantisipasi potensi hujan yang cukup tinggi untuk menjaga keberlanjutan pasokan air.
Akses Gratis tiap pekan, Majalah Memo digital, e-Book Memo dan e-Course Memo Talenta , via Group WA Klikdisini, atau TELEGRAM Klikdisini